10 Trik Cerdik Mengelola Bisnis


10 Trik Cerdik Mengelola Bisnis

10 Trik Cerdik Mengelola Bisnis Rumahan Via Online

Eva Fauziana MSi
Dosen Program Studi Manajemen
Insititut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi

Melanjutkan tulisan saya terdahulu di laman ini yang berjudul, “Bisnis Rumahan Via Online, Alternatif Usaha Ibu Rumah Tangga Menopang Perekonomian Rumah Tangga”. Berikut beberapa trik yang bisa diterapkan kala mengelola bisnis rumahan via online:

1) Kenali Produk


sumber gambar: serbamuslimah.com

Cara pertama kala berjualan via online adalah kita wajib mengenali produk atau jasa yang kita tawarkan. Bila berjualan kue kering, kita wajib tahu bagaimana rasa kuenya, terbuat dari bahan-bahannya, serta bagaimana kualitas kue tersebut, nomor satukah – dengan segala bahan kue terbaik?
Begitu juga kala berjualan gamis, pahami jenis bahan, ukuran detailnya, ketersediaan warna serta model detailnya.
Pelajari detailnya, jangan sampai ketika pemesan memesan sprai ukuran king size, yang terkirim malah ukuran single, karena kita tak cermat mempelajari ukuran dan detail produk yang kita tawarkan. Bukannya untung, kita malah dapat complain dan cercaan dari pelanggan, duh, sedih, kan?

2) Kenali Pasar


sumber gambar: liputan6.com

Pelajari calon pembeli potensial dari produk atau jasa yang kita tawarkan. Misalnya saja, calon pembeli yang kita tawarkan adalah para bunda aktivis pengajian, tapi yang kita tawarkan malah rok super mini, bisa dipastikan dagangan zonk, alias nggak laku, hehehe …. Atau, bila pangsa pasar kita adalah para remaja yang mondok di pesantren, kita malah menawarkan set keramik peralatan makan super mahal dari Tiongkok, pun sepertinya kurang sesuai.
Latih sensitivitas kita untuk mengenali pasar, dengan cara memahami produk yang kita jual, dan pelajari calon pembeli potensial dari produk tersebut. Bila memungkinkan, diskusikan dengan produsen atau sesama reseller, calon pembeli yang tepat bagi produk atau jasa yang kita tawarkan.

3) Fokus Amlogada


sumber gambar: campur aduk jaya bisnis site

Kenal istilah “amlogada” alias “apa lo mau, gue ada?” Di satu sisi, salut dengan jiwa berdagang kita, yang bersedia menjual apapun asal halal dan menguntungkan. Tapi, saat kita berjualan, usahakan kita fokus dulu pada satu item dagangan, serta varian yang mengikutinya.
Misal, kita adalah reseller hijab, Bunda boleh menjual khimar (kerudung), ciput, cadar, kaos kaki dan perlengkapan seputar fashion kebutuhan muslimah. Jangan campur aduk dagangan dengan misalnya menjual juga spare part motor, refil air mineral dan sembako lainnya. Sehingga, calon pelanggan juga bisa memetakan, kalau butuh gamis, ya bisa pesan ke Bunda. Terlalu banyak dagangan yang kita tawarkan, membuat produk utama jualan kita menjadi kurang eksklusif, karena campur aduk. Tekuni dulu satu produk dan variannya, kalau sudah sukses, silakan merambah ke produk lainnya.

4) Folder


sumber gambar: kompasiana.com

Masih lanjut poin 3, bila kita berdagang di media sosial, kita wajib memiliki folder terpisah, lho. Misalnya di facebook, kita khusus bikin folder atau album foto untuk khimar dari brand CYZ, gamis dari butik PQR dan sebagainya.
Kalau pun memang terpaksa menjual beragam varian dagangan, buat folder khusus tersendiri, missal untuk dagangan sarung bantal, tirai serta panic, agar calon pembeli mudah mencari apa yang mereka butuhkan, dan akhirnya bersedia membeli dagangan kita. Bila dari awal sudah tumpeng tindih, akan membuat calon pelanggan malas dan menganggap kita kurang kompeten sebagai penjual.
Begitu juga pada laman Instagram kita. Bila memang serius jualan online, kita wajib punya akun instagram khusus jual produk per-kriteria dagangan tersendiri. Instagram untuk produk fashion, kuliner dan perlengkapan dapur, wajib terpisah dan memiliki instgram tersendiri.
Kelola album foto alias folder tersebut dengan setting publik ya, sehingga yang belum berteman pun bisa lihat produk kita. Tak perlu takut foto produk dicuri orang. Coba gunakan aplikasi Canva, Snapseed dan semacamnya untuk menamai produk kita, terutama produk yang benar-benar jahitan, desain atau masakan kita sendiri.
Bila sudah ikhtiar dan menamai tapi tetap aja ada yang mencopet foto cookies cantik yang kita bikin susah payah, yah ikhlaskan aja deh. Namanya dunia online, tapi rejeki takkan pernah tertukar dan takkan pernah mengetuk pintu yang salah, kan?

5) Jeda
Lanjut urusan fokus, beri jeda pada promo dagangan kita. Jangan tiap jam membuat status foto, nanti lama-lama teman dan calon pelanggan kita bosan. Coba promo online nya hanya tiap pagi, siang dan malam saja. Di status whatsapp juga gitu ya Dear. Dalam satu hari, jangan terlalu banyak numpuk, sehingga status kita sudah tak menantang lagi untuk dilihat calon pembeli.

6) Kurir


sumber gambar: Tokopedia

Kecuali memang sedang mengirit ongkos kirim, dan merasa lebih efisien antar sendiri, manfaatkan jasa kurir untuk mengambil dan mengirim dagangan kita. Zaman now, banyak kok kurir yang bersedia ambil paket yang mau kita kirim dengan cara mereka yang jemput ke rumah. Sehingga kita bisa meminimalisir waktu dan ongkos kita pergi ke kantor kurir.

7) Tulus
Sampai pembeli tahu whatsapp kita lagi online, tapi chat mereka kita balas satu-dua hari kemudian. Pedangang online model seperti ini pasti ditinggal kabur pembeli.
Kalau ada yang bertanya produk, jawab dengan ramah dan sabar. Kalau dapat calon pembeli yang bawel dan tak jadi beli, cuma membuat repot karena hanya bertanya terus, jangan buru-buru bikin status panjang lebar tentang muaknya punya calon pembeli seperti ini. Sabar saja. Rezeki, sekali lagi nggak kemana.
Jangan sikap pembeli yang kurang mengenakkan, kita sebarkan dan kita jadikan status di media sosial, karena menjelekkan calon pembeli, akan menjadi bumerang buat kita sendiri. Orang lain yang belum sempat berinteraksi dengan kita, akan takut kalau dirinya pun menjadi bahan olok-olok kita. Hm, sabar dan tahan jari, ya. Buruknya calon pembeli, kita tutupi dan telan dalam hati aja ya Dear.

8) Kompetisi
Tak perlu menjelek-jelekkan kompetitor di media sosial atau lewat obrolan pribadi dengan calon pembeli, karena itu juga jadi bumerang buat kita sendiri. Calon pembeli tau kok mana yangg bagus, mana yang enggak. Biasanya pembeli itu memilih produk karena suka dengan pembelinya, bukan hanya karena produk yang ditawarkan saja.

9) Produk Melekat


Instagram @ichasoebandono

Meski sudah promo habis-habisan di dunia maya, tetap selipkan satu produk dagangan kita di tas. Jadi kalau misalnya ketemuan orang, kita bisa pamerkan dagangan kita. Produk yang bisa dipakai, gunakan langsung produk dagangan kita, sehingga calon pembeli melihat langsung contohnya, dan mereka bisa memutuskan untuk segera membeli.

10) Doa
Ketuk pintu langit, agar membuka pintu rezeki kita yang ada di laut, di dasar bumi, di langit, karena sebaik-baik usaha, adalah ketika usaha kita diridhoi oleh Sang Pemberi Rezeki. Selamat berwirausaha.

****
Referensi:
• Rusdianto, writepreneurs.com/tips-sukses-jualan-online-shop
• moneysmart.id/5-cara-memulai-bisnis-online-dari-nol/