Beramal Ditinjau dari Perspektif


Beramal Ditinjau dari Perspektif

Beramal Ditinjau dari Perspektif Manajemen Organisasi dan Manajemen Hati

Oleh Octa Nilam Lukkita Aga

Dosen Kaprodi Manajemen

Institut Bisnis Muhammadiyah/IBM Bekasi

ORGANISASI merupakan tempat yang tepat untuk belajar bagaimana kita menghargai waktu dan merencanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat baik untuk organisasi itu sendiri maupun untuk masyarakat. Selain itu keberlangsungan suatu organisasi dalam eksistensinya di masyarakat harus ditunjang dengan profesionalitas dalam memanage-nya.

Stephen P (2012) memberikan definisi organisasi adalah sebuah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.”
Terkait hal tersebut mahasiswa Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi (IBM Bekasi) Program Studi Manajemen, melaksanakan kegiatan berbagi makanan untuk berbuka puasa, yang dilaksanakan Ahad 17 Mei 2020. Kegiatan ini didasarkan atas bentuk keprihatinan HIMA (Himpunan Mahasiswa) Manajemen, melihat banyaknya masyarakat yang terdampak pandemi Covid 19, khususnya pada sektor perekonomian.

Ketua HIMA Manajemen IBM Bekasi Nita Rizky mengatakan bahwa pendanaan ini murni berasal dari swadaya mahasiswa Program Studi Manajemen dan masyarakat yang berkenan untuk berdonasi. Kegiatan ini dilaksanakan di depan kampus IBM Bekasi untuk target sasaran adalah masayarakat yang memang benar-benar layak mendapatkan bantuan seperti pemulung, para penjaja makanan pinggir jalan para ojol yang lalu lalang di depan kampus. Kegiatan ini berakhir pukul 17.30 WIB.
Apabila ditelaah dengan perspektik manajemen organisasi, kegiatan ini terlihat sudah dapat melaksanakan POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling) dengan baik. Controlling di sini dilakukan HIMA Manajemen kepada Kaprodi Manajemen sebagai penanggungjawab. POAC tidak akan terlaksana dengan baik, bila tidak adanya kerjasama yang baik dan solid dalam suatu organisasi.

Apabila ditinjau dari Al Quran, POAC sudah tertera di dalam Al Quran sebelum Goerge Terry menyampaikan teori POAC-nya. Planning dalam Al Quran sesuai dengan surah Al Anfaal;60. Organizing sesuai dengan isi surah As-Shaff;4, sedangkan actuating ada di dalam surah At-Taubah;105 dan terakhir controlling dalam surah Al Qaaf 16-18.

Suatu kegiatan dan apapun yang kita lakukan, tentunya akan selalu dikaitkan dengan bagaimana hati kita, bagaimana tujuan yang sebenarnya dari kegiatan atau apa yang kita lakukan tersebut. Umumnya hal ini dikaitkan dengan bagaimana kita memanage hati atau manajemen hati. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa manajemen hati meliputi bagaimana membuka hati. Dalam kondisi pandemi ini, mari kita sama-sama membuka hati, untuk bisa lebih menerima keadaan ini, untuk lebih dapat berbagi dengan yang membutuhkan. Tindakan kedua dari manajemen hati adalah bagaimana kita membersihkan hati. Hati yang bersih akan tercermin dalam perilaku keseharian seseorang. Tidak ada suudzon, tidak ada iri/dengki, jauh dari dendam, tidak merasa dirinya lebih baik/lebih hebat.

Justru sebaliknya akan lebih rendah hati, selalu berhusnudzon terhadap orang lain. Tindakan ketiga adalah melembutkan hati, yaitu bagaimana kita bersikap simpati dan empati terhadap manusia yang lainnya. Adanya hubungan yang harmonis antar sesama manusia. Tindakan keempat adalah menyehatkan hati. Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat (Mens Sana in Copore Sano).

Hati yang sehat, dalam kondisi dan situasi seperti apapun akan dapat menerimanya, karena menyadari bahwa semua yang terjadi di dunia ini sudah merupakan qodarullah (taqdir Allah). Sehingga kita sebagai umat-NYA hanya dapat ikhlas menerimanya dan berikhtiar. Tindakan yang terakhir adalah menajamkan hati. Terkait dengan hati yang tajam adalah, dalam hati seorang muslim akan sudah lebih mudah untuk mengetahui mana yang haq dan mana yang bathil.

Dalam hati yang tajam, insya Allah seseorang akan lebih mudah untuk menerima hidayah dan petunjuk Allah SWT. Dan untuk mengasah hati menjadi tajam salah satunya adalah dengan berpuasa, baik puasa Ramadhan maupun puasa-puasa sunnah lainnya. Semoga menjelang akhir Ramadhan ini, kita sudah dapat lebih memanage hati kita masing-masing untuk menjadi insani yang lebih baik dari sebelumnya dan untuk seterusnya.***